SAAT KITA HARUS TETAP MENJAGA KESEIMBANGAN HIDUP

Saya baru saja mendapatkan cerita sedih. Seorang sahabat saja mengalami mental break-down, dan harus dirawat berbulan-bulan.

Sebut saja namanya Sebastian (bukan nama sebenarnya, sahabat saya sejak saya kuliah di Perancis, waktu itu dia mengambil kuliah Finance saat saya mengambil kuliah di bidang Computer Sciences).

Beberapa puluh tahun kemudian, saya pulang ke Indonesia, menjalani kehidupan saya. Dia masih di Perancis, dan sukses sebagai Finance Director, hidup berbahagia bersama istri dan dua anaknya yang lucu.

Sebastian rajin berolahraga, dia rajin lari, renang dan bersepeda, bakan ikut lomba triathlon . Badannya sehat walafiat. Facebooknya selalu kelihatan cerah dan Bahagia.

Beberapa bulan yang lalu, di Whatsapps group, dia memberi kabar.

“Teman-teman, saya harus update bahwa sayangnya saya baru saja mengalami mental break down dan harus dirawat di rumah sakit beberapa bulan ini. Saya perlu beristirahat beberapa bulan lagi, dan sementara saya masih di rumah sakit.”

Kabar itu mengejutkan kami semua.

Sebastian yang beberapa bulan lalu kelihatan begitu happy, bersama keluarganya, dan juga rajin berolahraga, ternyata mengalami hal itu.

**

Saya juga tidak tahu persisnya apa penyebabnya pada Sebastian. Tetapi mental break down itu sering kali dipicu oleh stres berat dan dapat menimbulkan gejala psikologis maupun fisik. Tanda-tanda gangguannya bisa berbeda-beda pada setiap orang., dan mereka mungkin mengalami gejala-gejala fisik, psikologis dan perilaku sehari-hari.

Sebenarnya kasus Sebastian ini sering terjadi. Saya mengenal beberapa kenalan yang level senior leader yang mengalami hal yang sama. Mengapa demikian?

Mari kita analogykan hal ini dengan sebuah mobil balap yang harus berjalan secepat cepatnya untuk mencapai finnish menjadi juara pertama. Mobil yang berjalan kencang pasti mesinnya panas.

Tetapi mari kita lihat lebijh dahulu, apa saja yang menjadi bagian dari mobil balap itu. 

1. Engine (CC Mesin Mobil)

Ukuran mesin mobil melambangkan IQ atau kecerdasan yang kita miliki. 

Semakin tinggi CC semakin cepat mobilnya. Semakin tinggi IQ semakin tinggi kemampuan belajar dan menyelesaikan masalah kompleks di pekerjaan. IQ itu penting !

Dan tentunya IQ bukan satu satunya faktor yang menentukan keberhasilan kita.


**

2. Emotional Intelligence (steering wheel, ability to drive). 

 Percuma punya mobil dengan mesin yang besar dan CC yang tinggi ternyata tidak bisa menyetir, nanti nabrak-nabrak

Sama persis, tidak ada gunanya punya kacerdasan tinggi tapi tidak bisa bekerja sama dengan timnya, tidak mampu mengorganisasi pekerjaanya dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Nah faktor faktor inilah yang termasuk dalam Emotional Intelligence. Kemampuan kita untuk mengendalikan emosi dan menggunakan kekuatan kita dalam karier.

**

3. Adversity Quotient (pedal gas, accelerator).

Kadang kadang saya mengenal orang dengan kecerdasan dan emotional intelligence yang tinggi tetapi tetap saja tidak berhasil dalam hidupnya.  Nah , analoginya adalah seperti mobil dengan CC yang tinggi dan sopir yang jago tetapi tidak berani menginjak gaz nya. Takut nabrak dan tidak berani mengambil resiko. Dalam kehidupan juga ada orang cerdas dan pintar mengendalikan emosinya  . Tetapi mereka tidak mempunyai daya juang dan fighting spirit yang tinggi. Tidak ada keinginan yang kuat untuk mengubah nasib. Persistence and perserverance are the key to your success. Kegigihan dan ketekunan adalah kubnci kesuksesan kita.

**

4. Spiritual Quotient (including stress management quotient) 

Ini adalah radiator yang berfungsi untuk mendinginkan mesin mobil pada saat kecepatannya tinggi. Ini mengingatkan kita bahwa pada saat kita menyetir mobil dengan kecepatan tinggi (karena mesin kita CC nya tinggi, karena sopirnya jago nyetir, dan berani menginjak gas) kita juga perlu yakin bahwa radiator kita berjalan dengan baik. Kalau tidak nanti mesin terlalu panas dan bisa bisa turun mesin. 

Dalam karier kita, semuanya akan berjalan begitu cepat. Dan kalau karier kita melesat cepat, kemungkinan besar kecerdasan kita tinggi, kita mampu mengendalikan emosi, dan kita juga mempunyai fighting spirit yang tinggi. 

Tetapi tentunya akan banyak pressure dan stress yang tinggi di pekerjaan kita . Kita harus mampu memanage stress dan pressure kita dengan baik. Kalau tidak bisa bisa otak kita harus "turun mesin" dan mungkin kita akan depresi dan frustasi. Dan ini yang menyebabkan banyak sekali orang sukses yang frustasi, depresi dan bahkan bunuh diri.

Karena semakin tinggi posisinya tentunya semakin tinggi juga stress dan pressurenya. Jadi kita akan memerlukan penyeimbangnya. Di sinilah pentingnya aspect spiritual.

Saya mengobservasi beberapa business leaders di Indonesia maupun di luar negeri. Ada yang dengan menekuni agamanya sesuai kepercayaannya. And that's great they found their inner peace. Ada yang active di kegiatan charity. Ada yang menekuni hobby nya sebagai sarana untuk melepaskan pressure dan stress.

**

So in summary, what you need to balance are :

- kecerdasan

- emotional intelligence (kemampuan mengendalikan emosi, berkomunikasi, bekerjasama)

- adversity (daya juang)

- spirituality (kemampuan mencari inner peace dan kebahagiaan dalam diri sendiri)

Dan keempat aspect itu seperti empat kaki meja. Idealnya empat kaki meja kokoh dan seimbang. Satu kaki patah,meja mulai goyang, tidak stabil. Dua kaki patah, maka meja pun roboh, tak bisa berdiri lagi.

Maka kita perlu mengingatkan diri untuk menjaga keseimbangan di antara 4 hal di atas.

**

Salam Hangat


Pambudi Sunarsihanto


Sharia Character Building


 


SAAT ANDA MASIH TERUS MENERUS GAGAL DALAM MENCARI PEKERJAAN,

 SAAT ANDA MASIH TERUS MENERUS GAGAL DALAM MENCARI PEKERJAAN,

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

**

Namanya Bella. Hari itu dia memberanikan diri mengirimkan message ke saya.

“Pak Pam, saya sudah lulus S-1, Sembilan bulan yang lalu. Saya sudah berusaha mencari kerja ke mana-mana, interview dan test di mana-mana. Tapi masih belum juga mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. Apa yang harus saya lakukan?”

**

Memang berat sekali beban Bella. Sudah lulus kuliah, wisuda sudah berlalu, waktu itu orang tua sudah bangga memasang foto wisudanya. Sekarang orang tua dan keluarga mengharapkan  dia segera mendapatkan pekerjaan.

Masalahnya banyak perusahaan yang hanya mencari karyawan berpengalaman. Lowongan kerja untuk fresh graduate semakin sedikit. Bahkan banyak perusahaan melakukan PHK. Mereka yang di PHK itu mencari pekerjaan, dan menjadi saingan bagi yang baru lulus.  Wah berat sekali ya?

Don’t worry. Satu saat pasti ada cahaya di ujung terowongan. 

Saya sendiri pernah selama berbulan-bulan mengirimkan lamaran ke puluhan perusahaan setiap minggu, sebelum akhirnya mendarat di pekerjaan yang saya impikan (di sebuah perusahaan telekomunikasi Eropa).

Ilma, anak saya di Amerika, pernah harus tahan banting ditolak puluhan perusahaan, sebelum akhirnya diterima di sebuah bank terbesar di negeri itu.

**

Daniel, seorang sahabat saya di Perancis,  pernah bilang,"Saya mengenal orang yang gagal belasan kali dan terus mencoba lagi sampai akhirnya berhasil. Kita tidak akan pernah tahu seberapa dekat kita kepada tujuan akhir kita! Jadi jangan pernah menyerah! Siapa tahu ternyata kesuksesan itu hanya selangkah lagi ? Apakah kita tidak menyesal? Tetapi jangan hanya mencoba dan mencoba lagi . Setelah mencoba , kita harus mempelajari, kenapa kita masih gagal, perlu evaluasi, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diganti?”

Wow, keren banget pendapatnya Daniel. 

**

Di situlah pentingnya "resiliance", atau bahasa Indonesianya kegigihan, keuletan, keukeuh, tahan banting!

Selalu mencoba dan mencoba lagi setelah jatuh. Selalu bangun dan bangun lagi setelah jatuh! Tidak pernah menyerah, dan tidak pernah berhenti sebelum mencapai kesuksesan! Bagaimana meningkatkan resiliance kita.

Dan selama itu, kita sambil berusaha, sambil terus, kita tetap mengevaluasi diri, dan mengembangkan diri. Percalah, suatu saat kita akan mendarat di pekerjaan yang kita inginkan.

**

Sambil menunggu ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan:

1) Tetap aktif mengembangkan kompetensi dan menambah pengalaman. Jangan berdiam diri tidak melakukan apa-apa. Jadi tetap ikut program pemagangan  di perusahaan untuk menambah pengalaman.  Jangan hiraukan Apakah honor pemagangan tinggi atau tidak,karena fokusnya pada menambah pengalaman .

**

2) Mempertajam dan mengasah ilmu berkomunikasi dengan mengikuti program training komunikasi atau training kepemimpinan. Kalau perlu dengan membayar sendiri biaya pelatihannya.

**

3) Lakukan beberapa pekerjaan sukarela tanpa di bayar di hari Sabtu dan Minggu. Misalnya aktif di kegiatan social atau kegiatan religious. Atau mengajar sukarela  tentang materi yang sudah dikuasai . Ingat dengan tujuan utama mengasah ilmu komunikasi dan presentasi .

**

4) Update CV agar lebih mudah dipahami dan lebih menarik agar dilihat lebih dahulu oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Idealnya CV di-customize sesuai kebutuhan perusahaan itu. Fokuslah pada  kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut . Caranya? Dengan melihat kebutuhan perusahaan itu (dari apa yang ditulis di pengumuman lowongan pekerjaan), mempelejari bisnis perusahaan itu (dari apa yang ada di Internet, atau menggunakan jalur networking untuk mendapatkan informasi). 

**

5) Melatih diri untuk wawancara di depan kamera video handphone anda. Siapkan lima pertanyaan yang paling sering ditanyakan di job interview. Kemudian berlatih menjawab pertanyaan itu, direkam,  dan kita putar lagi untuk melihat apakah kita sudah cukup bagus secara communication dan confidence.

Coba ikuti Langkah-langkah tersebut, dan semoga kompetensi dan pengetahuan kita semakin berkembang.

**

Tetapi selain hal di atas, ada topik kegigihan karakter yang perlu kita kembangkan, agar kita tetap bersemangat meskipun kita gagal berkali-kali.

Lebih dari lima puluh tahun yang lalu, Winston Churchill mengemukakan definisi kesuksesan. Definisi ini tetap menjadi salah satu penjelasan paling cerdas tentang konsep tersebut yang pernah diungkapkan: "Sukses adalah melangkah dari satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan antusiasme."

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam hal ini:

a) Face down reality

Apapun yang terjadi terimalah apa yang kita alami. Semakin keras kita menolak, kita akan semakin menderita. Manage expectations anda. Jangan berharap terlalu tinggi! Nanti kekecewaan anda juga akan semakin dalam.Sadarilah bahwa hidup itu memang akan penuh dengan kerja keras, penderitaan, cobaan, ujian, hambatan, rintangan, celaan, hinaan, penderitaan sebelum akhirnya anda mencapai keberhasilan. Tidak ada pilihan lain!

**

b) Search for purpose of your life, dream and set your objective

Bermimpilah, bercita-citalah yang tinggi, pasanglah target dalam kehidupan anda. Terobsesilah dengan target anda. Jangan berhenti sebelum target anda tercapai!

*

c) Stop, look, listen and learn

Jangan hanya sekedar mencoba lagi. Di setia akhir dari usaha anda (mau berhasil atau gagal), belajarlah dari pengalaman itu. Evaluasi sendiri, atau kalau perlu tanyakan pada orang lain...

- apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan teruskan

- apa kekeliruan yang anda lakukan dan sebaiknya anda stop

- adakah cara lain yang belum anda coba

**

d) Continuously Improvise

Terus meneruslah berksperimen dan mencoba-coba. Setiap awal usaha adalah waktu yang tepat untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru. Kalau cara lama belum berhasil ya mungkin sebaiknya ditinggalkan dan mencari (mencoba) cara yang lain.

**

e) Remember, your life is not a sprint, your life is a marathon

Last but not least. Ingatlah bahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang (marathon). Hidup ini bukan lari jarak pendek 100 meter. Gagal sekali dua kali atau bahkan belasan kali juga gak apa apa. Asalkan kita bangkit dan bangkit lagi! The real failure is when we stop trying. Kegagalan yang sebenarnya adalah ketika kita berhenti mencoba!

**

Selamat mencoba, dan ingat our life is a marathon, not a sprint.

**

Salam Hangat

*

Pambudi Sunarsihanto


WHY SHOULD ANYONE BE LED BY YOU?

 WHY SHOULD ANYONE BE LED BY YOU?

(Mengapa seseorang mau anda pimpin?)


**


Definisi yang paling basic dari seorang leader adalah “dia punya followers”. 

Kedengaran klasik, tapi bukankan memang demikian? Percuma aja kita ngaku jadi leader, kalau nobody follow you, kan? Masalahnya kan, kita juga pengin followers  yang cerdas. Dan mereka pasti akan bertanya, “Ngapain gua harus follow leader yang ini?”


Rob Goffee dan Gareth Jones menulis buku “Why should anyone led by you?”

Ya jelaslah, kalau orang beli mobil kan maunya beda-beda.

Yang beli Mercedes pengin prestige. Yang beli Toyota pengin easy maintenance dan kalau dijual lagi harganya tinggi. Yang pengin mobil lain, mungkin tertarik karena dengan harga murah mereka masih menemukan solusi untuk masalah transportasi mereka. Setiap merek mobil pasti mepunyai “value proposition” yang berbeda-beda. Dan consumer pasti akan memilih mobil sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Semakin consistent, value proposition mereka, maka akan semakin sukses penjualannya.


Leaders need to do the same thing! 

What are the “value propositions” that you offer to your followers?

Apakah:

- Pengalaman anda yang lebih banyak dan followers anda bisa belajar dari anda? => Experience!

- Apakah kemampuan anda meningkatkan credibility team anda, yang membuat semua orang akan respect pada team anda? => Credible!

- Apakah reputasi anda karena anda selalu berhasil mendidik dan mengembangkan anak buah anda? => People Developer!

- Apakah karena anda mempunyai consistent track record untuk selalu exceed objective anda, sehingga mereka ingin belajar dari anda ? => STRONG PERFORMER

- Apakah anda mempunyai banyak kenalan dan network, yang bisa membantu anda sehingga anda dapat membantu dan dibantu pada saat yang tepat? NETWORKING.

- Apakah anda mempunyai visi yang bagus tentang masa depan yang membuat mereka tertarik untuk menjadi bagian dari itu? VISIONARY!

- Apakah anda sangat jago dalam memilih prioritas dan berani berkata tidak, agar prioritas yang paling penting bagi bisnis masih berjalan dengan baik? PRIORITY!


Atau apa?


Ingat your followers are smart. Dan mereka membutuhkan “sesuatu yang membuat mereka mau mengikuti anda”.

**

Jadi bagaimana dong?

Ada beberapa rekomendasi yang bisa diikuti ...


1) *Define your top 3 strengths*



What are your strength? What are your competitive advantage? Apa yang anda miliki dan tidak dimiliki orang lain? Experience? Priority? Visionary? People Developer? Strong Performer? Credibility? Knowledge Sharer? Atau apa?

Pertama kali, bikinlah anda sendiri mengetahui strength anda, agar anda bisa menggunakannya dengan baik.

**


2) *Act consistently on your strength*


Buatlah 3 top strength anda menjadi reminder bagi anda sendiri.

Agar anda selalu konsisten (dalam pikiran, perkataan dan perbuatan).

Konsistensi membuat followers anda mudah mengerti anda dan mengikuti anda.

Sebaliknya, inkonsistensi akan membuat follower anda bingung dan kemudian akan meninggalkan anda.

++


3) *Never tell how good you are. Let others do your marketing*


Jangan cerita ke orang tentang strength anda, atau tentang leadership value proposition anda. Burung merak tidak pernah teriak-teriak bilang bahwa dia cantik. Dia cukup mengembangkan sayapnya, dan semua orang akan mengaguminya.

Stop tell how good you are. Just act consistently and others will follow you.

**

4) *Sharpen your shaw*


Anda sudah punya top 3 strength anda? That was the good news.

You know what is the bad news? They will not be relevant in 2-3 years.

Terus meneruslah belajar, Pertajam strength anda, dan belajarlah bidang lain yang akan semakin memperkuat competitive advantage anda!


Remember, what are your leadership values proposition?

Define, Act consistently, and continuously sharpen your shaw!


Salam Hangat,


Pambudi Sunarsihanto


Remember this

 When you loose your money, you loose nothing

When you loose your health, you loose something,

When you loose your faith, you loose everything...


Remember that!


Training KPI - BSC with PPM for Pertamina


 


Training HR Management 21-22 Sept'23 for KAI

 




BUILD YOUR OWN MENTAL STRENGTH (MEMBANGUN JIWA PANTANG MENYERAH)

 

**

Namanya Donny (bukan nama sebenarnya), seorang teman saya, yang sekarang menjadi Senior Manager di sebuah perusahaan IT, dan menjadi leader sebuah komunitas.

Bulan lalu, saya bertemu dengannya di Paul Caffe, Citos.

Sambil ngobrol, mulailah dia menceritakan perjalanan hidupnya.

**

Donny lahir di sebuah keluarga sederhana, dengan 4 anak, di sebuah pinggiran Jakarta. Sayangnya ayahnya meninggal saat mereka masih kecil. Ibunya terpaksa berjualan di pasar.

Badai pertama menerpa hidup Donny saat dia kecil. Ibunya bilang dia hanya mampu membiayai mereka sampai SMA.

Setelah lulus SMA, Donny tak mampu kuliah. Akhirnya dia berusaha mencari kerja. Sayangnya sebagai lulusan SMA, sulit sekali mencari pekerjaan. Akhirnya pekerjaan yang ada adalah menjadi Satpam di sebuah bank. Donny menjalani pekerjaan Satpam di waktu malam, dan ingin kuliah di pagi dan siang hari. Atasannya (sebut saja namanya Ibu Arita, tentu saja bukan nama sebenarnya) melarangnya kuliah, karena akan mengganggu konsentrasi pekerjaannya. Donny terus berusaha dan berdo’a.

Beberapa bulan kemudian, Ibu Arita dipindahkan ke bagian lain. Donny minta ijin untuk kuliah lagi kepada atasan yang baru. Diijin kan, dan Donny pun mulai kuliah di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta. Terbayang betapa berat hidupnya. Pagi sore kuliah dan mengerjakan tugas, malam menjadi satpam, Tapi itu semua dijalani dengan semangat oleh Donny.

Dua tahun kemudian, Ibu Arita menjadi atasannya lagi. Donny dipindahkan ke Kalimantan.

Terpaksa Donny harus cuti kuliah (sambil tetap membayar uang kuliah selama 2 tahun).

Akhirnya setelah dua tahun, Donny pun dikembalikan ke Jakarta, dan bisa kuliah sambil bekerja lagi, akhirnya lulus!

Donny mengembagkan kariernya dengan serius, dari staff yunior, bekerja keras dan belajar, sampai akhirnya sekarang menjadi Senior Manager.

**

Intinya, seberat apa pun masalah Anda, jika terus-menerus berusaha, Anda akan berhasil.

Ternyata, kesuksesan tidak ditentukan oleh mudah atau susahnya hambatan yang Anda hadapi. Semua orang, jika mau sukses, pasti akan mengalami hambatan yang berat.

Sukses ditentukan oleh keteguhan, ketegaran, dan keuletan Anda pada saat Anda menghadapi masalah (gagal naik kelas, tidak mampu membiayai kuliah, tidak diterima di universitas yang Anda mau, tidak diterima di perusahaan yang Anda impikan, bangkrut dalam usaha, ditipu, atau apa pun cobaan Anda). 

Jika mau mencapai sukses, Anda tidak akan pernah punya pilihan untuk menghindar dari masalah-masalah itu. Kuncinya adalah ketegaran, keuletan, dan keteguhan Anda. Persistence and perseverance!!!

Padahal, apa pun yang kita lakukan, biasanya selalu melalui perjuangan yang keras, jalan yang terjal, dan sering sekali banyak rintangan. Di situlah kita diuji. Dan, hanya mereka yang tahan banting akan mencapai kesuksesan!

**

Jadi, pada saat Anda sedang berjuang keras untuk mencapai Anda, dan pada saat hambatan-hambatan itu datang bertubi-tubi dan ketika motivasi Anda sedang rendah-rendahnya, apa yang bisa Anda lakukan?

Hanya karena Anda belum bisa melihat apa pun, meskipun Anda telah berusaha meraih tujuan Anda, tak berarti tidak terjadi apa-apa. Anda mungkin lebih dekat ke impian Anda daripada yang Anda kira. Jangan menyerah, bisa jadi, Anda tinggal selangkah lagi dari keberhasilan yang dituju.

Meraih tujuan yang besar, tidaklah mudah. Dalam perjalanan itu, bisa jadi Anda ingin berhenti. Jangan menyerah. Jalani hidup terbaik Anda dengan pantang menyerah. Mulailah dengan menerapkan strategi yang telah disebutkan tadi.

**

Cobalah lakukan langkah-langkah berikut ini …

a) Jadikan pola pikir “pantang menyerah”

Coba masukkan dan terapkan pola pikir tidak pernah menyerah. Terobsesilah pada keberhasilan itu. Dan lakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapainya.

**

b) Lihat keteguhan orang lain

Lihatlah orang lain yang juga pernah berjuang. Lihat film Pursuit of Happiness dan lihat bagaimana dia harus menderita, berjuang keras, dihina, dicela, menangis, meratap, ditinggal istrinya, tidur bersama gelandangan, sebelum akhirnya mencapai kesuksesannya. Baca biografi orang sukses, lihat film biografi mereka, dan itu akan mengajarkan kepada Anda apa yang harus diperjuangkan sebelum Anda mencapai keberhasilan.

**

c) Kembali ke “tujuan hidup” Anda

Ingat bahwa pada awal perjuangan Anda, ada alasan tertentu mengapa Anda memulai perjuangan ini. Mungkin, karena ingin mengubah nasib, mungkin karena ingin membangun masa depan yang lebih baik, ingin membuktikan kepada orang lain bahwa Anda mampu, ingin menjadi kebanggaan anak-anak Anda, ingin membuat mantan Anda menyesal, atau apa pun …. Ingat bahwa tujuan itu tidak akan tercapai jika Anda menyerah dan orang lain mungkin akan tersenyum karena mereka merasa benar (setelah mereka meremehkan Anda).

**

d) Temukan “cara” yang berbeda

Teruslah mencoba, tapi ubah caranya. Ingat, ada seribu jalan menuju Roma. Jika gagal, Anda harus mencoba cara lain.

Albert Einstein berkata, “Kebodohan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.” Explore, experiment, and try new way of doing things.

**

e) Berhasil di bidang lain

Kadang kala, merasa tidak berhasil membuat Anda terdemotivasi.

Anak kedua saya mengalami hal itu. Pada saat pindah ke Indonesia, dia harus menyesuaikan diri dengan kurikulum baru, sekolah baru, dan teman-teman. Nilai rapornya kurang bagus. Kemudian, kami menganjurkan dia berolahraga senam. Ternyata, dia senang dan berprestasi di situ, sampai mendapatkan empat medali waktu ikut kejuaraan di Manila Dari situ, tumbuh rasa percaya dirinya dan dia berpikir, “Ternyata, aku bisa menjadi juara!” Tahun berikutnya, dia belajar keras dan kemudian nilai-nilai akademisnya termasuk yang terbaik di sekolahnya. Anda bisa melakukan cara yang sama. Saat Anda sudah mencoba dan masih gagal, lakukan hal lain yang berbeda. Bangun kesuksesan Anda di area lain dan bangun rasa percaya diri Anda hingga Anda bisa mencobanya lagi.

**

f) Gunakan kegagalan sebagai batu loncatan

Pelajari apa yang telah Anda lakukan:

 • apa yang berjalan dengan baik.

 • apa yang bisa ditingkatkan.

Dan, teruslah memperbaiki diri sehingga Anda bisa lebih dekat ke kesuksesan.

**

g) Teruslah mencoba

Teruslah berusaha. Anda tak tahu sudah sedekat apa Anda dengan tujuan Anda. Jadi, tetaplah berusaha dan jangan mudah menyerah.

**

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto


MENGAPA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN TEKNOLOGI MELAKUKAN PHK? (THE FUTURE AND HOW TO SURVIVE)

 

Beberapa minggu ini, media-media mengeluarkan berita-berita yang cukup mengejutkan.

Beberapa perusahaan teknologi global seperti Google, Microsoft, Facebook (Meta), Amazon, melakukan PHK masal, yang kalau ditotal jumlahnya lebih dari 150,000. PHK yang terjadi di atas, mematahkan beberapa mitos yang tidak benar, seperti di bawah ini:

Pertama, Mitos bahwa “PHK hanya dilakukan oleh perusahaan yang rugi”

Well, perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK di atas tidak ada yang rugi. Semuanya untung (dalam jumlah yang besar), profitable!

**


Mitos Kedua adalah,”Yang di PHK hanyalah karyawan-karyawan yunior  atau yang masa kerjanya rendah (atau belum lama bekerja di perusahaan).”

Menurut Forbes, karyawan-karyawan yang di PHK itu masa kerjanya rata-rata 11.5 tahun, dan banyak yang di level senior.  Kenapa? Salah satu alasan melakukan PHK adalah cost efficiency, kalau yang di PHK hanya yang level Yunior (yang gajinya rendah), maka cost efficiency tidak tercapai.

**


Mitos ketiga adalah,”Yang di PHK adalah yang performance-nya rendah”

Well, di perusahaan-perusahaan itu, yang performance tinggi, tapi departemen di mana dia bekerja digantikan oleh automatisasi (software atau artificial intelligence), tetap saja dia akan terkena PHK.

**


Ok, terus apa yang sedang terjadi saat ini? Mengapa perusahaan-perusahaan yang sedang profitable itu sibuk melakukan PHK (lay-off)?  Saya pernah menuliskan di artikel saya sebelumnya , bahwa objective bisnis untuk semua perusahaan saat ini adalah: “Deliver Today and Prepare for Tomorrow”

Apakah perusahaan anda sudah menghasilkan profit? Congratulations. Harus selebrasi, karena ada perusahaan yang sudah lama START, tapi profitnya belum pernah UP (you know which company I am talking about). 

Tetapi, make profit for today is not the only task. Ada tugas lain yang juga lebih penting, Prepare for tomorrow.


 Kodak pernah made profit, tapi kemudian bangkrut. Nokia mobile phone sempat profit nya gila-gilaan tapi tutup. Jadi selain Deliver today, make today’s profit itu hanya salah satu tugas penting. 


Prepare for tomorrow. Perusahaan seperti Google , Microsoft , Amazon tidak lagi bisa mengandalkan layanan mereka sekarang untuk terus menerus diandalkan sebagai satu-satunya revenue di masa depan.


Suatu saat  bisa saja:

- Product mereka tidak relevant lagi bagi pelanggan (yang terus berubah), atau

- Ada product saingan yang lebih baik dan lebih murah


Maka mereka harus mencari product/layanan lain yang lebih handal dan terus menerus relevant. 

Padahal untuk prepare for tomorrow kan perlu dana. Dana itu diambil dari cost efficiency yang mereka lakukan di atas.

**

Kok Paranoid amat sih? Well , you have to be paranoid, kalau hanya happy-happy dan tidak waspada, siap-siaplah kalau bisnis anda mengikuti jalurnya para legenda besar di masa lalu yang kini bangkrut.

Terus kalau kita jadi karyawan gimana dong?

Perform at your best dalam job sekarang, kemudian bersiap-siaplah untuk mempelajari kompetensi lain, sehingga, anda tidak di-PHK, atau kalaupun di-PHK maka anda bisa lebih mudah mencari pekerjaan lain.

**


Kalau jadi perusahaan, apa yang perlu dilakukan dalam suasana bisnis yang penuh ketidakpastian ini?


Richard Dobbs merekomendasikan 4 langkah di bawah ini (dikutip dan disarikan dari Harvard Business Review):

a) Be paranoid.

Apapaun yang terjadi jangan lengah. Waspadalah. Kalau situasi financial sedang membaik, berinvestasilah untuk masa depan. Ingat, tiada yang kekal dan abadi di dunia ini. Sehebat apapun product anda, suatu saat pasti akan ada product lain yang lebih baik, lebih murah atau lebih relevant dengan kebutuhan pelanggan (yang terus menerus berubah).

Kalau anda tidak bersiap-siap, anda akan punah.

Caranya gimana? Terus meneruslah untuk mengamati perilaku pelanggan, Analisa, prediksi behavior anda ke depan. Perhatikan masalah mereka. Semua product yang anda design harus memecahkan masalah mereka di masa depan (yang mungkin belum terpikirkan oleh mereka saat ini).

**


b) Radically self-disrupt.

Kirim sense of urgency ke semua karyawan di semua level. Setiap karyawan tidak boleh merasa nyaman. Ingat nyaman adalah lawan dari semua kemajuan. Kalau mau nyaman, siap-siap, gak akan maju. Kalau mau maju, siap-siap, gak akan nyaman.

Sebuah bank yang merecrut banyak insinyur IT padahal dulunya karyawannya adalah ribuan teller, pasti ada sedikit “kekacauan” di dalamnya.

Sebuat perusahaan jalan toll yang dulunya banyak penjaga toll, saat harus mengganti penjaga toll dengan system automatis, pasti ada kekacauan.

Leader yang focus pada masa depan, sengaja membuat sedikit kekacauan, self disrupt!, agar semua karyawan mengerti bahwa sebuah perubahan sedang berjalan.


Lakukan apapun yang membuat semua karyawan:

- kaget,

- tidak nyaman 

- mengerti sense of urgency bahwa kita tidak bisa santai-santai saja menghadapi masa depan

- terus menerus waspada dan tidak lengah


Tentu saja tugas leader di semua lini penting untuk mengawal perubahan, dan meredam “self-disruption” agar tidak menjadi resiko besar bagi kelangsungan bisnis.

Mereka harus mampu berkomunikasi, dan menjelaskan, mengapa perubahan harus dijalankan, apa yang akan dijalankan, apakah challenge yang akan dihadapi, dan bagaimana bersama-sama mengatasi challenge tersebut.

**

c) Build new intellectual assets.

Jaman dulu kita sangat mementingkan asset fisik. Cash, Bangunan, tanah, atau hal-hal lain yang terlihat.

Itu tetap masih penting, tapi tambahkan juga asset intellectual bagi bisnis anda. Brand yang credible.

Consumer data yang bisa dianalisa dan digunakan. Software, business process, algoritma, platform bagai komunitas anda, dan banyak asset serta platform yang dibuat untuk memastikan bahwa saat product/layanan anda diluncurkan, ekosistem sudah ada dan mendukungnya.

I-Phone tidak akan sesukses sekarang ekosistemnya tidak bagus. 

Semua product handal saat ini tidak bisa lagi stand alone, harus punya connectivity dengan product lain atau community yang mengelilinginya.

**

D) Go to war for talent.


In the end of the day, perang tidak dimenangkan karena senjata yang lebih bagus. The war is won by “the man behind the guns”. Carilah, burulah, kejarlah talent-talent yang anda butuhkan untuk menyelamatkan perusahaan anda dari badai “ketidakpastian” di masa depan.

Ingat, untuk  masa depan, anda sekarang perlu mengembangkan product/service baru yang belum anda punya sekarang. Product itu belum tentu bisa dikembangkan oleh talent-talent anda sekarang.

Cari mereka, kejar mereka, hire mereka. Jangan mengeluh karena mereka mahal, mereka dibutuhkan banyak perusahaan. The rule of demand supply akan berlaku. Jangan irit, jangan pelit. This is about inversting for your survival in the future!

**

Jadi ingat beberapa rekomendasi bagi perusahaan, organisasi dan entrepreneur, untuk survive di masa depan yang semakin tidak pasti, lakukan beberapa hal ini:

- Be Paranoid

- Radically disrupt yourself

- Build new intellectual assets.

- Go for the war of talents

**

Salam Hangat, 

Pambudi Sunarsihanto