Promosi Diri

04.51 0 Comments A+ a-

Bekerja Dalam Diam atau Mempromosikan Diri?


Penghargaan atas hasil kinerja biasanya dinyatakan dalam bentuk promosi kenaikan jabatan dan hal ini menjadi impian setiap karyawan.

Namun tidak semua orang bisa dengan mudah menunjukkan potensi dan bakat yang dia miliki untuk mendapatkan promosi.

Bahkan adapula yang beranggapan jika mereka tidak perlu show off bahwa dia mempunyai potensi dan bakat yang ekselen.

Toh nanti manajemen akan melihat sendiri. *Benarkahkah bisa dengan cara demikian?*

Penilaian kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Agar kinerja karyawan bisa mencapai performa terbaik, maka diperlukan penilaian.

Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan.

Setelah penilaian kinerja selesai dilakukan, maka selanjutnya akan diberikan reward atau punishment terhadap karyawan yang bersangkutan.

Penilaian kinerja (performance appraisal), juga disebut tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, atau penilaian karyawan, adalah upaya menilai prestasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun perusahaan.

*Lalu bagaimana dengan karyawan yang memiliki kinerja bagus akan tetapi manajemen tidak mengetahuinya?*

*Ada sebuah cerita, seorang Manager dengan performance bagus yang sedianya sudah dipromosikan menjadi Senior Manager setelah tiga tahun ia menjabat posisi tersebut, akan tetapi promosi tersebut tidak kunjung ia terima. Apa masalahnya?*

Manajemennya menilai bahwa selama ini sang Manager tersebut tidak terlihat jika ia memiliki apa yang dibutuhkan perusahaan pada level Senior Manager.

Bahkan perusahaan tidak melihat strategic result yang dihasilkan. Sehingga pada saat coaching discussion sang Manager pun merasa kecewa dan marah.

Kekesalan tersebut ia sampaikan ke manajemen dengan mengatakan : bahwa *prinsip hidupnya adalah tidak mau menonjolkan dari apa yang sudah dikerjakannya alias tidak suka bilang ke orang lain.*

Ia tidak suka menyombongkan diri dengan memublikasikan hasil kerjanya terhadap orang lain. Dia beranggapan perbuatan seperti itu sama saja menjilat atasannya lewat apa yang sudah kerjakan. Oleh karena itulah kenapa ia lebih suka bekerja keras dan berdiam diri.

Lalu bagaimana manajemen harus bersikap?

Yang harus dilakukan oleh manajemen adalah manajemen harus mengerti bahwa seseorang yang akan dipromosikan untuk sebuah jabatan yang lebih tinggi memerlukan dua hal, diantaranya adalah  *performance kerja yang bagus (pencapaian KPI-nya)*, dan *potensial (ditunjukkan dengan leadership, strategic communication and feedback/visibility to management).*

Jadi performance saja tidak cukup. Sebuah Perusahaan biasanya memiliki standard competency dan kualifikasi tertentu untuk kenaikan sebuah jabatan.

Seorang Manager harus memiliki kemampuan leadership skills yang tinggi, dan strategic contributionyang bagus.

Jadi bukan berarti seorang Manager yang performance-nya bagus dengan otomatis akan menjadi Senior Manager setelah 3 tahun bekerja.

Akan tetapi Manager tersebut harus melalui berbagai macam tes dan dia harus memiliki high potential.

Faktor yang paling penting adalah *apakah kinerja sang Manager *“kelihatan”*. Kalau memang yang dilakukan membawa business impact yang bagus, harusnya banyak orang yang tahu.

Akan tetapi jikaperformance sang Manager tidak kelihatan oleh banyak orang dan tidak membawa dampak terhadap bisnis perusahaan, berarti ouput yang dihasilkan masih kurang.

Dan yang perlu dilakukan agar hasil kinerjanya dapat dilihat, tidak ada salahnya sang Manager men-share apa yang telah dilakukan dan dihasilkannya, sehingga akan terlihat hasilnya oleh orang lain.

Sering kali dalam suatu promosi jabatan harus ada opini tambahan dan approval dari HR, kepada atasan sang Manager tersebut bahkan kadang-kadang direksi yang lain sampai ke CEO.

Jadi kemungkinan promosi sang Manager untuk dipromosikan akan kecil, jika satu-satunya orang yang tahu hasil kerjanya adalah hanya atasannya sendiri.

Jadi, apabila Anda sedang dalam promosi jabatan, sebisa mungkin Anda tunjukkan hasil kerja keras Anda kepada manajemen, *jangan pernah Anda bekerja dalam diam* dan membiarkan keberhasilan Anda tersebut.

Anda harus bekerja keras dan berbagi pekerjaan Anda (dan hasilnya) sehingga mereka tahu betapa besar pekerjaan Anda (dan hasilnya) sehingga mereka akan menghargai Anda (dan akhirnya mempromosikan Anda).

Point yang paling penting adalah Anda harus bekerja keras, promosikan diri sendiri dengan melakukan kegiatan seperti: bekerja keras, bawa dampak maksimal.

Anda harus memastikan bahwa hasil Anda membawa dampak bisnis yang kuat untuk perusahaan.

Berpikir dari perspektif itu. Ini bukan tentang Anda mencentang kotak dan menyelesaikan aktivitas Anda.

Ini adalah tentang apa yang benar-benar didapatkan perusahaan dari hasil kerja Anda? Bagi hasil dan pengalaman dengan orang lain.

Setelah Anda mengerjakan dengan baik, dan hasilnya pun membawa strong business impact, sebaiknya Anda juga men-share apa yang Anda lakukan, bagaimana Anda melakukannya, apa dampaknya, mengapa hal itu bisa berhasil?

Dan apa kesalahan serta bagaimana menghindarinya di masa depan. Sharing ini akan sangat bermanfaat dan menjadi pembelajaran bagi semua orang di perusahaan Anda.

Develop anggota tim Anda untuk membangun kemampuan kepemimpinan Anda.

*Sebagai seorang leader, Anda di tes bukan hanya dari kemampuan untuk perform saja, akan tetapi kemampuan men-develop orang lain juga diuji.*

Fokus pada kedua sisi yaitu performing your business, developing your team members. Jadi, Anda tidak hanya bisa bekerja keras dan berdiam diri yang pada akhirnya dunia tidak akan melihat Anda. (Kristiadi, dari berbagai sumber)


Semoga Bermanfaat #bss

*”Berubahlah Sebelum Perubahan Itu Yang Akan Memaksa Anda.“*  -Jack Welch-

Sumber : http://humancapitaljournal.com/bekerja-dalam-diam-atau-mempromosikan-diri/