Visi Misi Strategi dan Values
Pada training Management Strategic di IHRI tahun 2016, saya sempat sharing tentang visi, misi, strategi dan values serta tentang KPI (turunan dari strategi inisiatif) yang memang wajib diketahui oleh seorang Human Resources ataupun praktisi lainnya.
Hal ini menjadi penting karena yang memberikan sosialisasi, training tentang visi misi perusahaan adalah tim Human Resources dan Training Department.
Seperti kita ketahui bahwa *Visi* adalah vision atau penglihatan. Visi juga bisa disebut visibility yaitu kemampuan jarak pandang. Sebagai analogi adalah seorang pilot yang memiliki visibility atau jarak pandang sejauh 200 meter, yang berarti bahwa pilot memiliki kemampuan melihat dengan jarak tertentu yang bisa diukur sesuai penglihatannya.
Maka visi berarti adalah sesuatu yang harus mampu diukur dan diraih sesuai kemampuan. Jadi bila ada sebuah perusahaan yang baru saja dibangun memiliki visi menjadi yang terhebat di dunia sedangkan ia masih baru saja dibangun di sebuah kota sebut saja Malang, maka perusahaan ini bukan memiliki visi tetapi mimpi. Ia bermimpi untuk menjadi terhebat di dunia padahal di Malang saja ia masih yang urutan terakhir.
Visi berbeda dengan mimpi, karena visi akan diturunkan sampai ke level paling bawah yaitu level associate, dimana mereka juga harus paham dan memiliki pemikiran bahwa visi perusahaannya memang achievable (sangat mungkin dicapai) dan bukan sebuah mimpi yang tidak mungkin dicapai apalagi dalam waktu dekat.
Seharusnya visi perusahaan tersebut bisa saja menjadi terbaik di kota Malang pada tahun 2020. Waktu empat atau lima tahun adalah waktu ideal untuk sebuah visi, karena masih sangat mungkin diraih. Contoh sebuah visi, *"Menjadi perusahaan busana muslimah terbaik di kota Malang pada tahun 2020"*, inilah visi, jelas dan terukur. Jelas karena yang dijual busana muslimah dan terukur menurut waktunya. Coba bayangkan bila visinya, *"Menjadi perusahaan busana muslimah terbaik di DUNIA pada tahun 2020."* Bagaimana menurut Anda dengan visi ini, apakah ini sebuah visi ataukah mimpi ?
Visi hanya ada satu, dan tidak bisa lebih dari satu. Sebagai contoh, seorang kapten memanggil tiga orang sersan untuk melakukan serangan yang sudah terdeteksi, yaitu "Serangan terhadap sebuah tank yang akan melintas pada esok hari jam 6 pagi di koordinat lintang utara bujur selatan." Inilah visi, hanya boleh satu. Bila lebih dari satu maka bisa dibayangkan tidak akan ada kejelasan mau kemana arah serangan dituju. Masing-masing menentukan visi dan arah sendiri-sendiri.
Ketika visi sudah jelas, maka Kapten menentukan misi utama pada masing-masing sersan. Ada yang mendapat misi serangan dari arah selatan, utara dan timur. Kemudian masing-masing sersan menyiapkan langkah-langkah secara mendetail untuk mendukung visi sang kapten sesuai dengan bagian dan kompetensi yang dimiliki mereka masing-masing.
Demikianlah contoh visi, maka visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :
1. Imagible (dapat di bayangkan).
2. Desirable (menarik).
3. Feasible (realities dan dapat dicapai).
4. Focused (jelas).
5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan).
6. Communicable (mudah dipahami).
Sedangkan Misi berarti tugas-tugas yang menggambarkan identitas tentang *"siapa"*, *"apa"*, dan *"bagaimana"*.
Analogi sebuah misi sebagai contoh adalah ketika seorang karyawan ditugaskan untuk menghadiri sebuah undangan di Kementrian Tenaga Kerja maka itulah yang disebut misi, yaitu menyatakan identitas diri atau perusahaan.
Pada saat datang di Kementrian maka yang ditanya pertama kali adalah *"siapa Anda"*, maka itulah pentingnya ID Card karyawan. Kemudian *"Apa yang Anda lakukan?"*, maka itulah pentingnya surat tugas dari perusahaan, dan terakhir yang terpenting adalah *"bagaimana perilaku Anda disana"*, inilah yang terkait erat dengan values atau nilai-nilai brand image perusahaan.
Perilaku masing-masing karyawan perusahaan akan berbeda-beda, ada yang tidur, ada yang datang telat dan pulang cepat, ada yang memakai baju bebas, ada yang tidak punya ID Card, ada yang sebentar-sebentar merokok keluar ruangan dan perilaku lain-lain yang mana semua itu akan menggambarkan values dan nilai-nilai dari perusahaan Anda.
Maka dimanakah letak strategi, dimanakah hubungan antara perumusan Visi dan Strategi perusahaan..?
Strategi sangat penting untuk mendukung visi misi yang biasanya ditentukan langsung oleh Top Management. Strategi akan jalan bila saja values menjadi perilaku pada setiap individu-individu karyawan dalam implementasinya.
Setelah visi dirumuskan maka seluruh strategi perusahaan harus mengacu pada visi tersebut dan tidak boleh dibalik, strategi dulu yang disusun duluan baru visi belakangan. Sebab hal ini di khawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen dan arah tujuan seluruh orang dalam perusahaan berbeda dan terkotak-kotak dalam functional structure. Dalam mengkomunikasikan visi misi peran leadership sangat menentukan dalam mengkomunikasikan visi, yaitu melalui :
1. Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi misi).
2. Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa “kata-kata harus sesuai dengan perbuatan”).
3. Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri karyawan untuk berperilaku sesuai dengan values perusahaan).
Demikian sekilas tentang Visi, misi, strategi dan values. Semoga bermanfaat.
Derli Fahlevi