Learning on the Fly
LEARNING ON THE FLYPambudi Sunarsihanto
Human Resource Director, PT Danone Aqua
Sebut saja namanya Guillaume (bacanya gi-yom) orang Perancis yang sudah lama tinggal di Singapore dan sekarang menjadi CEO di sana. Kami dulu berteman baik karena pernah beberapa kali bermain Bridge bersama di sebuah club di sana.
Menariknya , Guillaume ini satu dari sedikit CEO yang backgroundnya Hukum. Dia adalah seorang lawyer dan kemudian menjadi CEO.
Saya teringat waktu itu kami sedang berjalan-jalan di Botanic Garden di Singapore pada hari Minggu pagi. Dan saya bertanya kepada Guillaume,”How did you become a CEO?”
Guillaume tersenyum dan berkata,”It’s easy. Because I like learning on the fly”
Wah seru juga, jadi saya pun mendesak, “Maksudnya? Apa sih learning on the fly?”
Gillaume menjawab,”Pambudi , lulusan universitas manapun itu gak ada yang siap siap untuk bekerja. Kita sibuk kuliah dan belajar teori padahal yang dibutuhkan di pekerjaan is something completely different!”
“Kuncinya adalah kalau kita dulu sibuk belajar waktu kita sekolah dan kuliah, berarti setelah bekerja kita juga masih harus giat belajar. Hanya saja kita gak belajar dari buku. Kita belajarnya sambil mengerjakan pekerjaan kita. Para expert bilangnya learning on the job.
Saya bilangnya learning on the fly. Because I enjoy flying and learning at the same time”
Menarik menarik ... dan saya bertanya,”Ada satu contoh yang kongkrit?”
Guillaume melanjutkan ceritanya.
Waktu itu dia baru lulus dari Fakultas Hukum dari Perancis, dan kemudian perusahaan mengirimkannya ke Vietnam. Dia harus menjadi Distribution and Partnership Manager. Ada sedikit hubungan dengan hukum dan contract. Tetapi banyak sekali yang harus dia pelajari. Aspek bisnisnya, masalah supply chain, masalah budaya, masalah bahasa, dan tentang proses proses yang harus dijalankan.
Pada awalnya Guillaume gak kebayang bagaimana dia yang Sarjana Hukum akan mampu mengerjakan semua itu.
Tetapi Guillaume ingat 3 hal:
1. Pengetahuan apapun itu pasti ada sumbernya. Kita tinggal cari bukunya, dokumentasinya, atau cari di Internet, dan setelah itu tinggal kita baca.
2. Relationship is the basic of learning. Kalau kita punya hubungan baik dengan banyak orang, pasti mudah mencari expert yang bisa ditanya.
3. The best way to learn is by doing it. Jangan menunggu sampai semua pengetahan memenuhi otak anda. Pelajari sedikit, praktekkan, mintalah feedback dan belajar lagi! Teruskan siklus itu terus menerus.
Dan dengan konsep sederhana itu Guillaume memulai pekerjaannya sebagai Distribution and Partership Manager di Vietnam. Perform dengan maximal di job itu karena spirit learning nya yang luar biasa. 3 tahun kemudian dia dipromosikan ke Hong Kong. Dan dengan semangat belajar yang luar biasa (yang dengan santai dia bilang sebagai Learning On The Fly) dia akhirnya menjadi CEO saat ini di Singapore. And the rest is history. Voila!
Semua orang juga bertanya tanya bagaimana saya bisa menjadi HR Director dengan modal ijasah Sarjana Komputer. Ada yang bertanya “Kenapa nyasar?” Ada yang bilang bahwa saya adalah anggota HIMASALJU (Himpunan Mahasiswa Salah Jurusan).
Well, mereka boleh meledek dan bercanda, realitanya adalah saya enjoy dengan apa yang saya lakukan and that s the most important thing.
How did I do that? Saya masih ingat waktu itu saya bekerja di Bangkok menjadi seorang Telecommunication Trainer (Saya mengajari para engineer bagaimana mengkonfigurasi A-ter interface di antara Base Station Controller dan Transcoder Submultiplexer agar mereka bisa mengoptimumkan jumlah traffic channel dan tetap menjaga jumlah signalling channel agar komunikasi dari Abis ke A interface tetap berjalan😁).
Yes, I did that ....
Anyway, sehari hari saya bergaul dengan BTS, BSC, MSC dan Transcoder. Mereka memang gak bisa ngomong, tetapi mereka lebih fun daripada para engineer. Basically setiap hari saya bergaul dengan hal hal yang sangat technical.
Di team kami ada juga yang bekerja sebagai training services consultant. Yang sebenarnya adalah bertemu dengan customer, menginterview mereka, menganalisa kebutuhan mereka dan membuat training needs analysis sebagai proposal untuk customer.
Hari itu Training Services Consultant untuk customer di Malaysia akan cuti melahirkan selama 3 bulan, dan boss kami menanyakan siapa yang volunteer untuk menggantikannya.
I have no idea how to be a Training Services Consultant, but I raised my hand! I know I want to do it, and I know I can learn it.
So nothing will stop me to learn.
Meskipun itu berarti beban kerja saya bertambah, dan saya harus extra effort setiap malam untuk belajar, saya ok dengan itu karena saya tahu experience itu (dan learning itu) akan sangat berguna bagi saya di masa depan. Dan sejak saat itulah saya selalu membagi waktu saya antara performance yang saya lakukan untuk sekarang dan learning yang saya lakukan untuk masa depan . Temanya “Deliver Today, Preparing Tomorrow”.
Dengan cara itulah saya menjadi Engineer, Project Manager, Trainer, Training Services Consultant, Training Manager, Head of Human Resources Development and now Director of Human Resources. Voila!
Jadi ingat untuk selalu balancing antara performing (to achieve your objective of this year) and learning (for your future career).
Caranya bagaimana? Dengan selalu melakukan “learning on the fly” seperti yang dilakukan Guillaume.
Prakteknya bagaimana? Ikuti kelima langkah di bawah ini ...
1. HAVE AN OPEN MIND, YOUR GLASS IS HALF EMPTY
Yang pertama kali diingat adalah bahwa kita harus berpikiran terbuka. Jangan pernah merasa kita selalu the best. Harus selalu merasa bahwa ada ilmu lain di luar sana yang akan bermanfaat bagi karier dan masa depan kita!
Ilmu apapun yang kita kuasai mungkin akan tidak berguna lagi di masa depan, selalu berpikiran terbuka, selalu belajar dari dunia luar, selalu belajar dari orang lain.
2. LEARN FROM THE BEST, ASK THEM HOW TO START
Seorang pendaki gunung akan bertanya pada pendaki yang turun gunung, bagaimana cuaca di atas. Anda juga tidak usah merasa menjadi orang pertama di dalam bidang yang ingin anda pelajari. Build your network, cari orang lain yang pernah mempelejari apa yang ingin anda pelajari.
Tanyakan bagaimana mereka memulainya. Buku apa yang harus dibaca. Training apa yang harus diikuti. Expert mana yang harus didatangi. Dan project apa yang harus dikerjakan.
Ini akan membantu anda agar anda berada di jalur yang benar untuk mempelajari hal itu.
3. VOLUNTEER, OFFER YOUR HELP
Nah, sekarang saatnya mempraktekkan apa yang anda pelajari. Bagaimana caranya? Tanya ke divisi lain, pekerjaan apa yang anda bisa bantu? Simbiose mutualism kan? Mereka dapat tenaganya, anda dapat belajarnya. Jangan expect anything at this point of time. Jangan mengharakan dibayar, jangan berharap dipromosi atau dirotasikan.
Rewardnya adalah competence anda akan bertambah! Dan anda gak usah bayar. Ingat the best way to learn bukan dengan kuliah S-2 atau kuliah MBA, but the best way to learn is by doing it! Just do it! Percayalah , imbalannya akan anda dapatkan di masa depan, dengan karier yang cerah!
4. GIVE YOUR BEST EFFORT, WORK HARD, IMPRESS THEM
Setelah anda dipercaya dengan project tadi, maka sekarang waktunya untuk perform at maximum level. Bekerja keraslah, berusahalah. Bikin mereka semua terpesona dan terkesima dengan kerja anda.
Apakah mungkin untuk perform maximum padahal competence anda baru belajar?
Mungkin saja, karena untuk menilai performance bisa dari tiga aspek.
ERI, Effort, Result, Impact!
Jadi anda bisa menunjukkan kerja keras anda dengan business impact , result of your achievement, atau dengan effort (usaha keras) yang anda lakukan.
5. ASK FOR FEEDBACK, CONTINUE TO IMPROVE YOURSELF
Finally, after you did your hard work and extra effort,
mintalah feedback kepada project sponsor atau ownernya. Feedback adalah sarapannya para juara. Mintalah feedback mereka secara regular.
Kadang ada yang sungkan memberikan feedback. Tanyakan saja secara langsung, apakah 3 hal yang mereka suka dari apa yang anda kerjakan, dan apakah 3 hal yang masih perlu diperbaiki.
Ulangi langkah langkah di atas karena life is a continuous journey of learning (on the fly).
Remember,
learning on the fly could be your key to your future success. How to do it? Please follow these recommendations ...
1. HAVE AN OPEN MIND, YOUR GLASS IS HALF EMPTY
2. LEARN FROM THE BEST, ASK THEM HOW TO START
3. VOLUNTEER, OFFER YOUR HELP, DON’T THINK OF WHAT YOU CAN GET
4. GIVE YOUR BEST EFFORT, WORK HARD, IMPRESS THEM
5. ASK FOR FEEDBACK,
Pambudi S