Apakah Learning Organization itu ?

03.02 0 Comments A+ a-


Learning Organization is defined as “… _organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning to see the whole together.”_

Ada beberapa kata kunci di sana yakni:
Senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitas
Pemikiran baru dan luas diberi kesempatan tumbuh
Aspirasi bersama diberi kebebasan berkembang
Orang-orang yang terus menerus belajar
Dari sudut pandang yang lain, Mike Pedler, John Burgoyne, Tom Boydel (1997) dalam karya mereka The Learning Company menyebutkan Learning Organization adalah: “… _an organization that facilitates the learning of all its members and continuously transforms itself_.”

Peran organisasi adalah memberikan fasilitasi atau dukungan kepada seluruh anggotanya terkait proses pembelajaran sehingga orang-orang di dalam organisasi tersebut maupun organisasi itu sendiri dapat terus bertransformasi ke arah yang lebih baik secara kontinyu, terus menerus.



Peter Senge dalam “The Fifth Discipline” menyebutkan ada 5 komponen yang harus ada dalam sebuah Learning Organization yakni:
1. System Thinking – adanya keterkaitan dan saling tergantung diantara seluruh fungsi-fungsi organisasi. Semuanya bekerja dalam satu kesatuan dalam satu sistem.
2. Shared Vision – visi yang dimiliki oleh semua orang dalam organisasi. Visi ini bukanlah sesuatu yang dipaksakan oleh pimpinan organiasasi melainkan sebuah visi yang bisa diterjemahkan di setiap level sehingga dapat diakui sebagai visi bersama. Visi ini akan menciptakan fokus dan energi dalam proses pembelajaran.
3. Personal Mastery – setiap orang memiliki kemampuan khusus yang khas. Keahlian individual ini akan menjadi nyata ketika setiap individu di organisasi memberikan komitmen tinggi dalam proses pembelajaran dirinya sendiri sehingga menjadi pakar di bidangnya yang nantinya akan membawa manfaat besar dalam organisasi.
4. Mental Models – yakni sebuah proses mental yang dimiliki bersama oleh seluruh anggota organisasi dengan belajar nilai-nilai yang sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi dan membuang nilai-nilai yang tidak relevan serta menghambat.
5. Team Learning – akumulasi pengetahuan dari pembelajaran setiap individu yang kemudian dibagi kepada anggota organisasi lainnya sehingga menjadi pengetahuan tim.


Perubahan Paragdima
Adapun yang sangat diperlukan dalam menciptakan budaya belajar di organisasi adalah dengan mengubah paradigma dari belajar gaya lama dengan belajar gaya baru.
Pendekatan lama diantaranya:
Kegiatan pembelajaran/pelatihan hanya ada di ruang kelas
Pelatihan adalah tanggung jawab bagian Sumber Daya Manusia (HR)
Pelatihan dan pembelajaran harus serius dan formal
Ilmu yang didapat disimpan untuk diri sendiri
Tergantung pada fasilitator atau trainer dari luar organisasi
Kegiatan Belajar adalah kewajiban dan ditentukan oleh pimpinan
Kegiatan pelatihan hanya untuk mengatasi kebutuhan saat ini
Kegiatan pelatihan/pembelajaran tergantung jadwal dan penugasan yang telah ditentukan




Adapun pendekatan baru yang harus mulai diadopsi oleh organisasi yang ingin menumbuhkan budaya belajar diantaranya:
Kegiatan pembelajaran/pelatihan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja
Setiap orang bertanggung jawab, baik dalam departemen maupun sebagai individu
Kegiatan belajar harus menyenangkan, mudah, dan menarik
Ilmu untuk dibagi agar tumbuh dan berkembang bersama-sama
Menciptakan internal trainer dan fasilitator di dalam organisasi
Proses belajar adalah pilihan pribadi untuk pengembangan pribadi
Belajar untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang
Belajar dilakukan secara terus menerus untuk memperkaya diri dengan pengetahuan baru yang relevan dengan perubahan dan tantangan zaman
Dengan mengadopsi pendekatan baru tersebut, kegiatan belajar gaya lama yang birokratis digantikan dengan pendekatan baru yang lebih luwes dan merupakan proses perkembangan setiap individu dalam organisasi. Peran perusahaan atau organisasi dalam hal ini adalah memberikan dukungan dan fasilitasi sehingga proses transformasi individu maupun organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya.