Saat Leadership Ibarat Latihan di Gym
Beberapa kali ikut acara di komunitas dengan pembicara salah satu HR Direktur top di salah satu perusahaan terbaik Indonesia, Pak Pambudi Sunarsihanto. Dari dua event terakhir yang saya ikuti bersama Beliau, ada satu tema yang selalu Beliau sisipkan “To Be Great Leader You Need To Inspire Your Team”. Saya setuju dengan hal tersebut, simbal bertanya-tanya, “bagaimana menginspirasi team kita?” Sayangnya dua event terakhir yang saya ikuti, Beliau tidak memiliki kesempatan waktu panjang untuk menjelaskan cara menginspirasi team.
My curiosity membawa saya untuk mempelajari lebih jauh buku-buku leadership. Dan bertemulah saya dengan satu definisi yang saya kira mendekati dengan wisdom yang disampaikan oleh pak Pambudi. Definisi tersebut berasal dari Dwight D Esienhower, “Leadership is the art for getting someone else to do something you want done because he wants to do it”. Bukankah orang yang terinspirasi oleh seseorang akan melakukan apa yang diminta inspiratory-nya karena kerelaan hati, bukan paksaan.
Lebih jauh mencari jawaban atas inspire others, ketemulah saya dengan lima tantangan leadership dari Pozner dan Kauzen. Dari lima tantangan tersebut ketemulah saya cara untuk menginspirasi team kita, yaitu dengan mempraktekan lima komitmen berupa Model The Way, Inspire a Share vision, Challenge The Process, Enable Others To Act dan Encourage The Heart.
Teorinya untuk menginspirasi orang lain itu sangat lah mudah, tantangan sebenarnya adalah saat mempraktekan ke lima komitmen tersebut. Saya berharap bahwa saat mulai mempraktekan kelima komitmen tersebut, akan langsung mendatangkan hasil dengan terinspirasinya team. Namun harapan tinggalah harapan, yang begitu tidak terjadi.
Benar apa yang dikatakan oleh Pozner dan Kauzen, bahwa leadership bukanlah kepribadian yang dibawa semenjak kecil, namun leadership adalah perilaku atau aksi yang dilakukan secara berulang-ulang dan konsisten. Jika saya ibaratkan, akhirnya menginspirasi seseorang ibarat kita pergi ke Gym. Saat kita pergi ke Gym, kita mengharap badan kita sekembalinya dari Gym menjadi berotot. Namun saat kita melihat ke cermin, kita sadar bahwa tidak ada perubahan apapun di tubuh kita. Begitu juga dengan mempraktekan leadership untuk menginspirasi orang lain, saat kita menginspirasi orang lain dengan mempraktekan ke lima praktek tersebut, kita berharap team kita langsung terinspirasi. Namun saat kita melihat lagi ke team kita, kita mulai bertanya “kok tidak ada yang terinspirasi?”
Di sanalah saya tersadar, bahwa untuk membentuk otot yang berisi orang perlu datang berulang kali, berlatih secara benar dan disiplin, dan latihan ratusan jam. Bukankah Dwayne “The Rock” Johnson mendapatkan bentuk tubuhnya yang sekarang dari memulai latihan di usia 13 tahun. Begitu juga dengan inspiring others, teruslah berdisiplin untuk melakukan berulang-ulang kali. Dan lihatlah hasilnya kemudian
Berkah Selalu
N Kuswandi