Menjadi Terlihat

18.06 0 Comments A+ a-

Menjadi Terlihat

Oleh: Tusriyono Fajar Putranto (Tosi)

Hari ini saya membaca ada beberapa orang yang meminta nasihat di LinkedIn. Mereka meminta nasihat mengenai "bagaimana caranya agar hasil kerja atau kontribusi mereka terlihat oleh pihak manajemen tempat mereka bekerja?".

Sambil saya berpikir, terlintas dalam pikiran bahwa tentunya ini bukan hal yang mudah, kecuali kita adalah pemilik perusahaan tersebut, atau setidaknya masih kerabat dekat pemilik. Jika kita "hanya" karyawan biasa, maka tentunya butuh waktu untuk mewujudkannya.

Lalu, bagaimana caranya kalo ternyata kita hanya karyawan biasa?

Berdasarkan pengalaman saya, ada 4 hal yang bila dilakukan dengan baik, maka insya Allah hasil kerjamu akan terlihat, bahkan diakui.
1. Fokus pada peran.
2. Share proses dan hasil kerja.
3. Lakukan perbaikan.
4. Bantu atasan dan rekan kerjamu.

*1. Fokus Pada Peran*

Tiap orang tentunya memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan pekerjaan yang diamanahkan kepadanya. Biasanya ini disebut sebagai job description. Nah.. sebagai titik awal, fokuslah pada job desc-mu sendiri. Baca dan pahami apa proses dan hasil yang diharapkan dari posisimu itu? Konfirmasikan kepada atasan, apakah ada hal lain yang diharapkan yang tidak tertulis di sana. Setelah paham, maka lakukanlah sebaik mungkin.

Banyak orang yang cenderung tidak fokus kepada apa yang menjadi tugasnya..malahan mengomentari tugas orang lain dan mengabaikan tugasnya sendiri.. Ini yang perlu jadi perhatian utama.. Jika tugasmu membuat laporan, maka buatlah laporan sebaik mungkin.. Jika tugasmu menjalankan sebuah mesin, maka bacalah petunjuk pemakaiannya dan jalankanlah mesin tersebut sesuai dengan aturan dan kebutuhannya.. dan berbagai contoh tugas lainnya..

Intinya, *fokuslah pada apa yang menjadi tugasmu dan lakukanlah yang terbaik*.

Bagaimana kinerjamu mau terlihat pihak manajemen bila kamu tidak menjalankan tugasmu dengan baik?

*2. Share Proses dan Hasil Kerja*

Dalam salah satu ilmu manajemen dari negara Jepang, ada yang dikenal sebagai HORENSO yang merupakan singkatan dari Hokouku - Renraku - Sodan. Singkatnya ini merupakan 3 jenis komunikasi dimana sebagai karyawan kamu perlu memberikan "laporan", memberikan "informasi", dan melakukan "konsultasi". Kepada siapa? Kepada atasan, rekan kerja, dan stakeholder lainnya.

Di dalam pekerjaan, *informasi apapun bentuknya merupakan sebuah hal yang sangat berharga..* Saking berharganya, banyak salah informasi yang mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit!

Hal paling mudah yang bisa dilakukan adalah memberikan update informasi kepada atasan atau tim kerja.. Misalnya: sampai dimana progress sebuah project, kendala apa yang dihadapi selama kurun waktu tertentu, solusi apa yang telah diambil, dan lainnya.. Lakukan secara berkala, bisa di dalam sebuah meeting atau sekedar meminta waktu 5 menit..

Dengan sharing informasi ini, maka secara tidak langsung, kamu memberitahu pihak lain kinerja dirimu sendiri.. Hal ini bermanfaat bagi orang lain untuk belajar apa yang perlu dilakukan jika mereka mengalami masalah yang sama, dan di sisi lain kamu bisa dianggap sebagai seorang expert karena pernah menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah.. Masalah pun bisa segera ditangani bila kamu memberikan informasi sebuah kendala di awal terjadinya kendala tersebut..

*3. Lakukan Perbaikan*

Setelah menjalankan peran masing-masing dengan sebaik mungkin dan selalu sharing progress kerja, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan. Perbaikan apa sih maksudnya? Segala hal yang membuat proses dan hasil menjadi lebih efektif dan efisien dapat dikategorikan sebagai perbaikan.

Mulai dari kualitas, kuantitas, harga, penghematan, durasi yang lebih singkat, bentuk yang lebih bagus, dan lainnya dapat dijadikan target dalam melakukan perbaikan.. Oya, perbaikan ini tidak harus sesuatu yang besar ya.. bisa jadi hal kecil pun sudah sangat baik.. Ingat, selama pekerjaanmu menjadi lebih efektif dan efisien, maka perbaikan yang kamu lakukan tentunya akan membawa manfaat. Dan, tentunya perusahaan tempatmu bekerja akan terbantu..

Misalnya: bentuk laporan yang tadinya terdiri dari 10 kolom, lalu disederhanakan menjadi 8 kolom dengan tetap mencakup informasi yang dibutuhkan, ini sudah merupakan perbaikan lho! Atau proses yang membutuhkan waktu 5 jam, lalu bisa dipendekkan menjadi 4,5 jam dengan tetap menjaga kualitas yang sama, atau bahkan lebih baik, maka ini pun merupakan perbaikan.

Intinya, setelah kamu paham dan menjalankan tugasmu dengan baik, maka *perhatikanlah bagian mana di dalam pekerjaanmu yang bisa diperbaiki... lalu perbaikilah...*

*4. Bantu Atasan dan Rekan Kerja*

Dalam bekerja, tentunya kita punya atasan atau supervisor yang memberikan instruksi kerja dan mengawasi pekerjaan.. Kita pun punya rekan kerja yang berada di dalam satu tim dan terkait erat satu sama lain dalam proses kerja, atau bisa jadi rekan kerja yang berada di divisi lain..

Perlu dipahami bahwa adakalanya atasan kita perlu dibantu.. Lho kok udah jadi atasan masih perlu dibantu? Bukannya harusnya dia yang bantu saya untuk menyelesaikan pekerjaan? Nanti dulu.. atasanmu itu walaupun juga bertanggung jawab atas pencapaian kerjamu, tapi dia juga punya pekerjaan lain.. Dan seringkali pekerjaannya tersebut sulit untuk dikerjakan sendiri dan sebenarnya dia perlu bantuan, tapi karena sungkan untuk meminta bantuan darimu, atau mungkin dia melihat kamu sedang sibuk dengan pekerjaanmu sendiri, maka dia tidak jadi minta bantuan..

Jadi, kamu perlu melihat situasi yang dialami atasanmu.. jika kira-kira dia perlu bantuan, maka tawarkanlah bantuan kepadanya.. Pertanyaan seperti "Bu, kayanya sedang sibuk sekali..ada yang bisa saya bantu?", atau "Pak, minggu depan ada pertemuan penting ya? Ada yang bisa saya bantu?" akan menjadi pembuka percakapan yang bagus.

_Saya pernah membantu atasan saya yang akan menghadiri sebuah seminar di luar negeri, dimana dia akan bertemu para leader dari negara lain.. Dia butuh membuat sebuah video yang akan dipresentasikan ketika seminar nanti.. Bagi saya, ini bukan hal sulit, tapi baginya ini bukan hal yang sederhana.. Singkat cerita, video tersebut akhirnya jadi dan atasan saya bisa menunjukkannya pada saat seminar dan dia pun happy.._

Hal yang sama juga berlaku untuk rekan kerjamu.. Walaupun mereka tidak terkait dengan pekerjaanmu, tapi tawarkanlah bantuan jika memang ada hal yang bisa kamu bantu..

_Saya pernah mengalami sebuah kejadian dimana salah satu rekan kerja dari divisi lain tiba-tiba datang ke meja saya di pagi hari dan mengajak untuk meeting.. Di dalam meeting itu dia bilang secara mendadak pimpinan tertinggi perusahaan kami memintanya untuk upload sebuah dokumen ke dalam sistem.. Dan sistem ini bukanlah sistem yang mudah untuk digunakan.. Memang, saya adalah yang mengajari dia bagaimana menggunakan sistem ini, tapi jujur saya pun tidak mahir karena jarang menggunakan sistem ini..

Singkat cerita, dia minta bantuan saya dan dia hanya punya waktu sampai dengan esok hari dan dokumen tersebut harus sudah terupload dan dibagikan kepada karyawan.. Di tengah berbagai kesibukan yang saya hadapi, saya berpikir bahwa rekan kerja saya ini harus dibantu.. Dan, sepertinya masih ada slot waktu yang bisa saya gunakan untuk membantunya.. Lalu, saya minta dokumen tersebut dan saya coba utak-atik sistem itu dan tidak berapa lama.. BERHASIL! Segera saya beritahukan kepada rekan saya itu dan dia sangat senang karena pekerjaannya terbantu dan tidak perlu menunggu sampai esok hari!_

Intinya, lihatlah situasi dimana kamu bisa membantu atasan atau rekan kerjamu.. Tentunya jangan mengorbankan pekerjaan.. Jika memang sedang sibuk sekali, maka prioritaskan pekerjaanmu.. tapi bila masih ada waktu luang, maka bantulah mereka.. Ini penting karena *bukan saja reputasimu sebagai bawahan dan rekan kerja yang profesional akan terangkat, tapi juga kamu akan dilihat memiliki empati dan suka membantu orang lain* yang sangat penting untuk membangun relasi dengan pihak lain.

*Butuh Waktu*
Empat hal ini tentunya bukan hal yang secara cepat bisa kamu lihat hasilnya.. Butuh waktu yang relatif lama dalam membangun sebuah reputasi sampai akhirnya bisa terlihat dan dirasakan oleh pihak manajemen..

Ingat, hanya dengan fokus kepada peranmu, maka kamu bisa menghasilkan kinerja yang baik..

Hanya dengan rutin memberitahukan proses dan hasil kerja, maka kamu akan dilihat memiliki komitmen untuk selalu menghasilkan yang terbaik..

Hanya dengan terus melakukan perbaikan, maka kamu akan dilihat peduli terhadap efektifitas dan efisiensi..

Dan, hanya dengan konsisten membantu atasan dan rekan kerja, maka kamu akan dilihat memiliki kepedulian terhadap tim kerja dan memiliki empati yang baik..

Dengan empat hal ini, perlahan tapi pasti, semua orang, termasuk level direksi akan melihat dan mengakui dirimu sebagai karyawan produktif.. bukan hanya dalam hal pekerjaan utama, tapi juga dalam membangun relasi.. semua orang yang pernah kamu bantu, baik itu atasanmu atau rekan kerjamu akan menjadi pihak marketing bagi dirimu, walaupun tidak diminta..

Selamat mencoba dan siap-siap jadi terlihat!